Jakarta, indonesianewsday.com - Ada yang tak biasa dari perayaan ulang tahun mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah alias Bang Zul.
Hari lahirnya yang ke-53 dirayakan oleh berbagai tokoh dan para pendukungnya digelar secara terbuka namun terbatas pada Minggu malam (18/5/2025) pukul 20.00 WITA.
Pesta yang dihadiri sejumlah relawan dan tokoh lintas komunitas, termasuk para vendor dari gelaran balap internasional MXGP.
Suasana penuh suka pun berubah menjadi haru sekaligus miris.
Saat berkesempatan memberikan ucapan selamat yang disertai kue ulang tahun, sejumlah vendor dari helatan akbar dunia balap tersebut justru menyampaikan unek-unek kekecewaannya terhadap sosok Bang Zul.
Dilansir dari akun Instagram @vendormxgp, acara yang berlangsung di Tuwa Kawa Coffee and Roastery, Kota Mataram itu, menjadi ajang tagih utang oleh para vendor lokal kepada Zul.
Sebuah unek-unek besar diungkapkan mereka terkait pembayaran yang tak kunjung cair.
“Atas dasar membaca berita adanya perayaan ulang tahun Bang Zul, dengan hati yang tulus kami datang dan mengucapkan selamat ulang tahun,” tulis akun tersebut.
Akan tetapi, dibalik suka cita dan doa yang dilantunkan, para vendor turut mengutarakan keluhannya atas kinerja mereka yang tak kunjung dilunasi.
Momen itu diabadikan dan diposting akun Instagram @VendorMXGP pada Senin (19/5).
Mereka menyebut kehadiran itu sebagai bentuk ikhtiar untuk mengetuk hati Bang Zul agar mau menyelesaikan persoalan lama.
“Puluhan orang yang bekerja hanya bisa duduk bengong di gudang. Barang-barang sudah habis dijual untuk menutupi kerugian MXGP yang belum dibayar sampai sekarang,” tulis mereka dalam unggahan itu.
Menurut mereka, kerja keras sejak persiapan gelaran event MXGP berlangsung pada 29-30 Juni 2024 dan 6-7 Juli 2024 hingga kini, mereka belum menerima bayaran sepeser pun.
“Kami datang hanya untuk mengucapkan selamat. Tidak lebih. Tapi kami juga berharap, ini bisa mengetuk hati nurani Bapak,” lanjut mereka.
Salah satu dari vendor tersebut mengaku sudah mencari kejelasan ke berbagai pihak.
Tapi jawaban yang diterima selalu mutar-mutar, tanpa solusi konkret. Alhasil, hal ini menyebabkan kerugian yang tak sedikit, hingga ada vendor yang terpaksa menjual aset usaha demi menutupi kerugian.
Bahkan ada juga yang menyebut bahwa gudang peralatan mereka kini kosong melompong karena semua telah dijual.
“Kami tidak cari panggung. Kami hanya ingin hak kami dibayar. Kami kerja bukan untuk gaya-gayaan, tapi untuk anak istri kami,” tegas mereka.
Untuk diketahui, ajang MXGP telah melibatkan sejumlah vendor lokal seperti, Sound Solution (TV, electrical, sound), Zaish Stage (main stage), Abenk Stage (barricade), BB Production (tenda, kursi, meja), Jen (genset), Pelita Harapan (sound, lighting, tenda, ringlock), Alfa Pro (barricade, rigging), Perisai Indah Abadi (tenda, meja, kursi, misty fan), Dian Mandiri (AC), Tracker Indonesia (racing management), dan RSUD Provinsi NTB (layanan medis).
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja (SPK), pembayaran kepada para vendor seharusnya dilakukan paling lambat 30 hari kerja setelah acara selesai.
Akan tetapi, ajang tersebut masih menyisakan utang sebesar 8 miliar rupiah kepada para vendor yang hingga kini belum dilunasi.
Hingga berita ini diturunkan, Zulkieflimansyah belum memberikan konfirmasi atas momen tersebut. Rill/Red
0Comments