Wartawan: Gatot.S Brebes, kompasindonesianews.com - Anggota Jurus Seni Penyadar (JSP), IPSI, putra putri Sanggar Mutiara Brebes, menggelar ...
Wartawan: Gatot.S
Brebes, kompasindonesianews.com - Anggota Jurus Seni Penyadar (JSP), IPSI, putra putri Sanggar Mutiara Brebes, menggelar syukuran doa bersama, di Desa Tengki Kabupaten Brebes, Jawa-Tengah. Kamis (29/12/2022), pukul 20.00 WIB.
Kegiatan syukuran dan doa bersama secara serentak itu dipimpin oleh Ahmad Patihi, S.Pd.I,. dan dilaksanakan setelah sholat Isya dalam rangka wujud syukur dan mohon doa keselamatan pada Allah SWT, agar bangsa Indonesia terhindar dari bencana.
Acara kegiatan serentak ini, dihadiri sekitar 80 anggota putra maupun putri dari berbagai daerah.
Ketua Kelompok JSP Sanggar Mutiara Brebes, Dasuki mengatakan wilayah Indonesia ini sedang dilanda bencana yang cukup banyak dampak dari cuaca ekstrem.
Keadaan seperti ini, perlu disikapi dengan kewaspadaan dan berdoa agar diberi kekuatan dalam menghadapi bencana.
"Mari kita bersama-sama berdoa, memohon kepada Allah SWT agar semua dapat diberi kekuatan dalam menghadapi bencana yang terjadi, dikuatkan kebersamaan dan persatuan serta memohon ampun atas khilaf, salah, dan dosa. Semoga Allah SWT meridhoi ikhtiar yang kita lakukan," kata Dasuki pada wartawan kompasindonesianews.com.
Nanda Aisdita (18) salah satu anggota termuda dari JSP, Sanggar Mutiara warga pesantunan Brebes, mengatakan dirinya ikut hadir mengikuti kegiatan, bersama orangtua serta kakaknya.
Alasan ikut acara kegiatan syukuran dan doa bersama, selain bersilaturahim, ingin memanjatkan doa memohon kepada Allah SWT, agar terhindar dari bencana.
"Saya menyadari bahwa sebagai hamba Allah hanya berupaya berusaha melalui doa dan syukuran ini dapat terkabulkan," ujar Nanda.
Lebih dalam, Dasuki menambahkan dalam kesempatannya banyak hal yang tentu tidak bisa manusia lawan karena bencana alam seperti gempa bumi, banjir, longsor akibat curah hujan yang tinggi.
Namun dengan demikian, kewajiban bagi manusia adalah berusaha melalui doa, dengan teguh terhadap keyakinan, atas petunjuk Allah SWT, dan berada di jalan kebenaran, dengan rasa ikhlas dan tawadhu (rendah hati),
"Semoga apa yang bisa dilakukan, setidaknya atas pertolongan Allah SWT bencana ini dapat dimeminimalisir," tutup Dasuki.