Wartawan : Gatot. S Bekasi, kompasindonesianews.com - Hidup adalah misteri perjalanan hamba Allah yang menyimpan suatu kisah yang bakal ter...
Wartawan : Gatot. S
Bekasi, kompasindonesianews.com - Hidup adalah misteri perjalanan hamba Allah yang menyimpan suatu kisah yang bakal terjadi.
Hidup bagai berjalan ditengah kegelapan. Tuntunan kita hanyalah rasa kepercayaan bahwa Tuhan yang Maha Esa yang telah menggariskan semua takdir kehidupan.
Dalam hidup ini, terkadang kita diberikan dua pilihan. Keputusan yang mungkin akan mempengaruhi tindakan dan juga keadaan kita di masa datang.
Ketika perjuangan yang dirintis dari bawah hingga sampai ke ujung puncak, kehati-hatian dan rasa syukur dilupakan, pada akhirnya jatuh ke jurang yang dalam.
Tulisan diatas serupa dengan perjalanan hidup sang Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Bang Pepen, yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang, dan jasa serta lelang jabatan dilingkungan Pemerintahan Kota Bekasi.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Kota Bekasi, Bang Pepen adalah seorang supir bus.
Bahkan, ditahun 2019 yang telah silam pernah membawa bus Kementerian Perhubungan dari Bandung menuju Kota Bekasi.
Kemudian pengemudi bus antar jemput Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Bekasi, dari Stadion Patriot Candrabhaga ke kantor Pemkot Bekasi.
Saat ditanya alasan mengemudikan bus, Bang Pepen mengatakan, dirinya mengingat sewaktu bekerja sebagai sopir bus di sebuah perusahaan swasta.
"Ya saya dulu supir bus pada saat kerja di swasta membawa bus hibah dari Provinsi Jawa Barat untuk dibawa ke Kota Bekasi," ucap Bang Pepen kala itu, dikutip dari okezone.com, Sabtu (8/1/2022).
Walikota Bekasi dan juga Politikus Partai Golkar ini mengaku masih menyimpan SIM B1 yang diwajibkan di miliki setiap sopir bus dan truk.
"Saya punya SIM B1 , jadi harus tertib administrasi berkendara juga. Ini (SIM B1) saya buat dua tahun yang lalu waktu saya bawa truk sampah hibah DKI," jelasnya.
Pepen sendiri menjabat Wali Kota Bekasi mulai 3 Mei 2012 menggantikan politikus PDIP Mochtar Mohamad yang juga tersandung kasus korupsi.
Disamping itu juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 1999-2004 dan Ketua DPRD Kota Bekasi 2004-2008.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (RE) alias Bang Pepen, sebagai tersangka korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan dilingkungan Pemerintahan Kota Bekasi.
Selain Pepen juga, KPK menetapkan 8 orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang sama.
"KPK mendeterminasi ada sembilan orang tersangka dalam persoalan tangkap tangan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah yang dilakukan oleh penyelenggara negara," kata Firli dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Adapun nama tersangka pemberi ada empat orang yaitu AA, LBM, SY, MS.
Sedang sebagai penerima RE, MB, MY, WYi dan JL.
Dan pada akhirnya Bang Pepen harus menuai kembali apa yang ditanam.
