By : Gatot.S
Jakarta, kompasindonesianews.com - Diabetes tipe 2 diklasifikasikan dengan kadar gula darah yang tak terkendali, dimana bisa sulit untuk diatasi.
Namun masih beruntung, ada rempah murah yang bisa menurunkan kadar gula darah hingga 35 persen.
Rempah spesifik yang dipuji karena kekuatannya itu bisa menurunkan gula darah tinggi. Salah satu yang paling dikenal adalah jahe.
Jahe adalah batang bawah tanah (rimpang) yang diikat tebal dari tanaman Zingiber officinale telah digunakan selama berabad-abad di kuliner dan pengobatan Asia.
Sejumlah studi telah menunjukkan manfaat suplemen jahe untuk mengendalikan gula darah.
Pada European Journal of Pharmacology edisi Desember 2009, para peneliti melaporkan bahwa dua ekstrak jahe berbeda, spissum dan ekstrak berminyak, berinteraksi dengan reseptor serotonin untuk mengubah efeknya pada sekresi insulin.
Perawatan dengan ekstrak tersebut menghasilkan 35 persen penurunan dalam kadar gula darah dan 110 persen peningkatan kadar plasma insulin.
Dikutip dari laman Express, sebuah studi yang diterbitkan jurnal Planta Medica edisi Agustus 2012 menyimpulkan bahwa jahe bisa meningkatkan kontrol gula darah jangka panjang untuk orang-orang dengan diabetes tipe 2.
Para peneliti dari University of Sydney, Australia, telah menemukan bahwa ekstrak dari Jahe Buderim (jahe yang ditanam di Australia) kaya akan gingerols, komponen paling aktif dari rimpang jahe.
Kandungan ini meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot tanpa menggunakan insulin, dan karenanya membantu dalam manajemen kadar gula darah tinggi.
Diabetes.co.uk mengatakan, penting juga mengatakan bahwa jahe memiliki indeks glikemik yang sangat rendah.
Makanan rendah indeks glikemik dipecah dengan lambat untuk membentuk glukosa, karena itu tidak memicu kenaikan kadar gula darah seperti makanan yang tinggi indeks glikemik.
Makanan rendah indeks glikemik lainnya meliputi :
- Buah-buahan
- Sayuran Kacang-kacangan
- Makanan biji utuh seperti buburgandum
Beberapa makananr rendah indeks glikemik adalah makanan yang harus dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
Namun, badan kesehatan Inggris NHS mengingatkan, hanya menggunakan indeks glikemik untuk menentukan apakah makanan atau kombinasi makanan sehat, bisa salah.
"Makanan dengan indeks glikemik tinggi tidak selalu tidak sehat dan tidak semua makanan dengan indeks glikemik rendah sehat," jelas NHS.
Misalnya, semangka dan ubi adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi, sementara kue cokelat memiliki nilai indeks glikemik lebih rendah.
"Kalau Anda hanya makan makanan dengan indeks glikemik rendah, diet Anda mungkin tidak seimbang dan tinggi lemak," lanjut NHS.
0Comments