kompasindonesianews.com Jakarta - Ketua Lembaga Kajian Strategi Jakarta (LKSJ) Amos Hutauruk menegaskan, adanya penyalahgunaan anggaran p...
kompasindonesianews.com Jakarta - Ketua Lembaga Kajian Strategi Jakarta (LKSJ) Amos Hutauruk menegaskan, adanya penyalahgunaan anggaran pengadaan alat berat pada Dinas Bina Marga DKI Jakarta, yang di lakukan Oknum YF, harusnya sudah menjadi bukti untuk menjerat YF masuk ke dalam jeruji besi.
"Apalagi baru baru ini YF baru saja di panggil Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," kata Amos di ruang kerjanya pada Selasa (22/6/2021).
Menurut Amos, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta berinisial YF merupakan sosok orang yang hebat. Segudang jabatan yang YF inginkan, kata Amos, sangat mudah di dapat. Seperti menjabat sebagai Kadis P.U Bina Marga, PLT Dinas SDA, Komisaris JAKPRO dan Kadis SDA.
"Bahkan kalau beliau minta jadi Sekda mungkin di kasih juga," kata Amos Hutauruk.
Namun Amos hanya mengingatkan jika di negara kita ini masih banyak generasi penerus yang punya pola pikir lebih maju bahkan pintar. Memberi kesempatan kepada mereka akan jauh lebih baik ketimbang harus merangkap jabatan.
"Menjabat sebagai Kepala Dinas SDA DKI Jakarta dan Komisaris JAKPRO. Masih banyak putra daerah yang lebih pintar, beri kesempatan," ucap Amos
Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta meminta YF untuk hadir memberikan keterangannya terkait dugaan korupsi dalam pengadaan alat berat penunjang perbaikan jalan pada UPT Alkal Dinas Bina Marga Tahun Anggaran 2015 lalu.
Surat bernomor SP/248/M.1.5/Fd.1/04/2021 telah dilayangkan Kajati DKI Jakarta kepada YF. (Lth)
